Ya Allah . . .
Jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya kepada-Mu agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu.
Ya Allah . . .
Jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu.
Ya Allah . . .
Jika aku jatuh hati, ijinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya terpaut pada-Mu agar aku tidak terjatuh dalam jurang cinta semu.
Ya Allah . . .
Jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari-Mu.
Ya Allah . . .
Sesungguhnya aku memohon cinta-Mu dan cinta orang-orang yang melabuhkan cintanya pada-Mu agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu.
Senin, 28 Desember 2009
IBU dan DIA
Ibu...
Maafku atas tangis ini,
Maafku atas lara ini,
Maafku atas rasa bodoh ini,
Maaf...
Ibu...
Mengapa tak sadar diri ini,
kalau DIA selalu menyayangiku,
Lebih dari siapapun & apapun,
Aku Tak Sadar.
Ketika DIA selalu mencobaku,
Selalu Tak bisa aku menerimanya,
Ketika DIA selalu memberiku masalah,
Selalu tak bisa aku merelakannya,
Baru kini aku sadari,
Bahwa dibalik semua cobaan-NYA,
Pasti ada sebuah mimpi dan harapan,
Mimpi utk menggapai asa-NYA,
Ibu...
Trima kasih atas segala kasihmu,
Yang selalu menjagaku
I always love you...
Now and forever...
Maafku atas tangis ini,
Maafku atas lara ini,
Maafku atas rasa bodoh ini,
Maaf...
Ibu...
Mengapa tak sadar diri ini,
kalau DIA selalu menyayangiku,
Lebih dari siapapun & apapun,
Aku Tak Sadar.
Ketika DIA selalu mencobaku,
Selalu Tak bisa aku menerimanya,
Ketika DIA selalu memberiku masalah,
Selalu tak bisa aku merelakannya,
Baru kini aku sadari,
Bahwa dibalik semua cobaan-NYA,
Pasti ada sebuah mimpi dan harapan,
Mimpi utk menggapai asa-NYA,
Ibu...
Trima kasih atas segala kasihmu,
Yang selalu menjagaku
I always love you...
Now and forever...
Berjanjilah kepada diri sendiri:
Menjadi kuat sehingga tidak ada yang bisa mengganggu ketenangan pikiran anda.
Bicara tentang kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan kepada setiap orang yang anda temui.
Membuat semua teman anda merasa ada sesuatu dalam diri mereka.
Melihat sisi baik segala sesuatu dan mewujudkan optimisme anda.
Berpikir hanya yang terbaik, bekerja hanya untuk yang terbaik, dan mengharapkan hanya yang terbaik.
Bersikap sama bersemangatnya tentang kesuksesan orang lain seperti tentang kesuksesan anda sendiri.
Melupakan kesalahan masa lalu dan terus maju menuju pencapaian yang lebih besar di masa depan.
Berwajah ceria setiap saat dan tersenyum kepada setiap mahluk hidup yang anda temui.
Memberikan begitu banyak waktu untuk perbaikan diri sendiri sehingga anda tak punya waktu untuk mengkritik orang lain.
Menjadi terlalu bijaksana untuk khawatir, terlalu mulia untuk marah, terlalu kuat untuk takut, dan terlalu bahagia untuk membiarkan ada masalah.
Berpikir baik tentang diri sendiri dan menyatakan fakta ini kepada dunia, tidak dalam perkataan sombong tapi dalam tindakan mulia.
Hidup dengan keyakinan bahwa seluruh dunia memihak anda selama anda selalu memberikan upaya terbaik anda.
Catatan: Janji sang optimis ini dikutip dari buku The Key karya Joe Vitale, pertama kali dipublikasikan tahun 1912 dakam buku karya Christian D. Larson, Your Forces and How to Use Them. Sebuah versi pendeknya sekarang digunakan Optimis International, suatu kelompok orang dari seluruh dunia yang berfokus untuk membuat perubahan positif di dunia.
Semoga bermanfaat
Bicara tentang kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan kepada setiap orang yang anda temui.
Membuat semua teman anda merasa ada sesuatu dalam diri mereka.
Melihat sisi baik segala sesuatu dan mewujudkan optimisme anda.
Berpikir hanya yang terbaik, bekerja hanya untuk yang terbaik, dan mengharapkan hanya yang terbaik.
Bersikap sama bersemangatnya tentang kesuksesan orang lain seperti tentang kesuksesan anda sendiri.
Melupakan kesalahan masa lalu dan terus maju menuju pencapaian yang lebih besar di masa depan.
Berwajah ceria setiap saat dan tersenyum kepada setiap mahluk hidup yang anda temui.
Memberikan begitu banyak waktu untuk perbaikan diri sendiri sehingga anda tak punya waktu untuk mengkritik orang lain.
Menjadi terlalu bijaksana untuk khawatir, terlalu mulia untuk marah, terlalu kuat untuk takut, dan terlalu bahagia untuk membiarkan ada masalah.
Berpikir baik tentang diri sendiri dan menyatakan fakta ini kepada dunia, tidak dalam perkataan sombong tapi dalam tindakan mulia.
Hidup dengan keyakinan bahwa seluruh dunia memihak anda selama anda selalu memberikan upaya terbaik anda.
Catatan: Janji sang optimis ini dikutip dari buku The Key karya Joe Vitale, pertama kali dipublikasikan tahun 1912 dakam buku karya Christian D. Larson, Your Forces and How to Use Them. Sebuah versi pendeknya sekarang digunakan Optimis International, suatu kelompok orang dari seluruh dunia yang berfokus untuk membuat perubahan positif di dunia.
Semoga bermanfaat
Doa Untuk Putra-Putriku
Tuhanku...
Bentuklah putra-putriku menjadi manusia yg cukup kuat utk mengetahui kelemahannya.
Dan berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang bangga & taah dalam kekalahan.
Tetap jujur dan rendah hati dalam kemenangan.
Bentuklah putra-putriku menjadi manusia yg berhasrat mewujudkan cita-citanyan dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang putra-putri yg sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.
Tuhanku...
Aku mohon, jangan pimpin putra-putriku dijalan yg mudah & lunak.
Namun tuntunlah dia di jalan yg penuh hambatan & godaan, kesulitan & tantangan.
Biarkan putra-putriku utk tetap berdiri ditengah badai & senantiasa belajar utk tetap berdiri ditengah badai dan senantiasa belajar utk mengasihi mereka yg tdk berdaya.
Ajarilah dia berhati tulus & bercita-cita tinggi,
sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan utk memimpin orang lain.
Berikanlah hamba seorang putra-putri yg mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis & duka.
Putra-putri yg berhasrat utk menggapai masa depan yg cerah namun tak pernah melupakan masa lampau.
Dan, setelah semua menjadi miliknya.
Berikanlah dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sunguh2 namun tetap mampu menikmati hidupnya.
Tuhanku...
Berilah ia kerendahan hati...
Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yg hakiki.
pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yg sempurna.
Dan pada akhirnyan bila semua itu terwujud, hamba, ayahnya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia".
Jenderal Douglas MacArthur
Bentuklah putra-putriku menjadi manusia yg cukup kuat utk mengetahui kelemahannya.
Dan berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang bangga & taah dalam kekalahan.
Tetap jujur dan rendah hati dalam kemenangan.
Bentuklah putra-putriku menjadi manusia yg berhasrat mewujudkan cita-citanyan dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang putra-putri yg sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.
Tuhanku...
Aku mohon, jangan pimpin putra-putriku dijalan yg mudah & lunak.
Namun tuntunlah dia di jalan yg penuh hambatan & godaan, kesulitan & tantangan.
Biarkan putra-putriku utk tetap berdiri ditengah badai & senantiasa belajar utk tetap berdiri ditengah badai dan senantiasa belajar utk mengasihi mereka yg tdk berdaya.
Ajarilah dia berhati tulus & bercita-cita tinggi,
sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan utk memimpin orang lain.
Berikanlah hamba seorang putra-putri yg mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis & duka.
Putra-putri yg berhasrat utk menggapai masa depan yg cerah namun tak pernah melupakan masa lampau.
Dan, setelah semua menjadi miliknya.
Berikanlah dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sunguh2 namun tetap mampu menikmati hidupnya.
Tuhanku...
Berilah ia kerendahan hati...
Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yg hakiki.
pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yg sempurna.
Dan pada akhirnyan bila semua itu terwujud, hamba, ayahnya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia".
Jenderal Douglas MacArthur
Kepada Putriku...
Wahai putriku…
Aku seorang Bapak yang sedang berjalan memasuki usia lima puluh tahun. Usia muda sudah aku lewati, aku tinggalkan kenangan, impian, lamunan-lamunan dengan segala ujian-ujian dunia. Dengarlah ucapan dari kata-kataku. Ucapan-ucapan haq, yang aku sampaikan secara jelas dan gamblang. Semua apa yang aku sampaikan adalah dari hidupku sendiri. Karenanya mungkin engkau belum pernah atau malah tidak pernah mendengarnya dari orang lain.
Wahai putriku…
Banyak aku menulis, sering aku menyeru, mengajak kepada ummat untuk menegakkan akhlak, menjunjung budi pekerti yang mulia, memberantas segala macam kerusakan jiwa dan mengendalikan nafsu syahwat untuk melawan dan memberantas kebejatan moral. Semua itu terus aku sampaikan, terus aku tulis dan khutbahkan…. Sampai-sampai pena yang aku pakai tumpul dan lidahku menjadi linu. Namun, tetap tiada hasil yang aku peroleh. Kemungkaran tetap berjalan dengan tenangnya tanpa mampu kita memberantasnya. Di setiap pelosok negeri perbuatan mungkar kita jumpai, terus makin banyak dalam berbagai bentuknya. Wanita semakin berani dan tanpa malu membuka auratnya. Tubuhnya ditonjol-tonjolkan. Pergaulan bebas muda-mudi bertambah mencolok. Semua itu berjalan melanda negara demi negara, tanpa satu pun negara Islam mampu mengelak.
Negeri Suriah yang terkenal dengan keserasian akhlak, yang sangat ketat menjaga kehormatan diri dengan menutup auratnya, sekarang…. Masya Allah! Para wanitanya berpakaian terbuka, mempertontonkan lengan dan paha, punggung dan dada. Kita gagal dan saya kira takkan berhasil. Tahukah engkau apa penyebabnya?
Sebabnya ialah karena sampai hari ini kita belum pintu ke arah perbaikan dan kita tidak tahu jalannya.
Wahai putriku…
Pintu perbaikan itu sesungguhnya ada di hadapanmu. Kunci pintu itu ada di tanganmu. Jika engkau meyakininya dan engkau berusaha memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah dan menjadi baik.
Engkau benar putriku, bahawa kaum prialah yang pertama menempuh jalan dosa, bukan wanita. Tapi ingat bahwa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah maju. Engkau membuka pintu kepadanya untuk masuk.
Kalau engkau tahu bahwa laki-laki itu serigala dan engkau domba, pasti engkau akan lari, sepertinya larinya domba dalam cengkeraman serigala.
Kalau engkau sadar bahwa semua laki-laki adalah pencuri, pasti engkau akan bersikap hati-hati dan selalu menjaga diri seperti waspadanya seorang kikir terhadap pencuri. Kalau yang dikehendaki serigala dari domba adalah dagingnya, maka yang diinginkan laki-laki adalah lebih dari itu. Laki-laki menginginkan lebih dari sekedar daging domba….dan bagimu lebih buruk dari kematian domba itu. Laki menghendaki yang paling berharga darimu….yaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang direnggut kehormatannya lebih menyedihkan dari nasib seekor domba yang dimakan serigala.
Wahai putriku…
Demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh seorang pemuda ketika ia melihat gadis ialah telanjang dihadapannya tanpa busana. Saya bersumpah lagi:”Demi Allah, jangan percaya kepada omongan sebagian laki-laki, bahwa mereka memandangmu karena akhlakmu. Berbicara denganmu seperti sahabat dan apabila mencintainya hanyalah sebagai teman akrab.” Bohong….bohong… . Demi Allah bohong. Apabila engkau mendengar sendiri pembicaraan di antara mereka, engkau akan merasa takut dan ngeri.
Tidak akan ada seorang pria melontarkan senyumannya kepadamu, berbicara dengan lembut dan merayu, memberikan bantuan dan pelayanan kepadamu, kecuali ada maksud-maksud tertentu. Setidak-tidaknya isyarat bagi dirinya bahwa itu adalah langkah awal.
Apa sesudah itu wahai putriku?
Renungkanlah!
Kalian berdua, bersama-sama berkencan, menikmati kelezatan yang hanya sebentar kau rasakan…. Sesudah itu dia lupa dan meninggalkanmu. Dan engkau?
Seandainya ketika ia mulai merayumu, engkau tolak dengan sikap yang tegas…. Engkau alihkan pandanganmu dari pandangannya…
Wahai putriku….
Laki-laki yang baik dan shaleh akan datang kepadamu dengan segala kerendahan hati, menawarkan padamu hubungan yang halal dan terhormat. Ia datang untuk meminang dan menikahimu.
Seorang gadis betatpun tinggi kedudukannya, betapapun banyak hartanya, betapa hebat ketenaran dan pengaruhnya, dia pasti cita-cita : “Mencapai kebahagiaan yang tinggi yaitu bersuami, menjadi istri yang baik, terhormat dan ibu rumah tangga yang baik.”
Laki-laki pada dasarnya akan mencari wanita terhormat. Laki-laki yang baik, pasti tidak akan rela melihat anaknya keluar dari perut ibu yang cela dan apalagi membesarkan dan memeliharanya.
Wahai putriku….
Sepi dan lesunya pasar pernikahan penyebabnya adalah karena kesalahanmu sendiri. Jatuhnya pasaran dan nilai perkawinan dan makin ramainya bursa pelacuran adalah juga karena perbuatanmu!
Lalu kenapa kalian yang baik-baik tidak mencegahnya?
Kenapa para wanita yang mulia dan terhormat tidak memerangi musibah dan wabah itu?
Kalian para wanita lebih mengerti dan paham dengan bahasa wanita, menguraikan dan memberikan penerangan.
Kalian sebagai wanita yang baik, terhormat, mulia, memiliki harga diri dan memgang teguh agama, pada akhirnya akan menjadi mangsa dan korbannya. Bagaimana engkau nanti jika terus begini? Bagaimana derita anda di kemudian hari? Engkau lebih tahu dari saya!
(Dari buku ‘Kepada Putriku……’ karangan Ali Atthonthowi)
“Katakanlah kepada wanita-wanita beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau putra-putri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putra saudara perempuan mereka.”
( surat An-Nur ayat 31)
“Wahai Asma, sesungguhnya apabila sudah akil baligh, wanita tidak patut memperlihatkan bagian tubuh yang manapun, kecuali ini dan ini – sambil menunjuk wajah dan telapak tangan.”
(Hadits riwayat Abu Daud)
"diambil dari sebuah email yg msk ke sy"
sMoga BerManfaat.
^_^
Aku seorang Bapak yang sedang berjalan memasuki usia lima puluh tahun. Usia muda sudah aku lewati, aku tinggalkan kenangan, impian, lamunan-lamunan dengan segala ujian-ujian dunia. Dengarlah ucapan dari kata-kataku. Ucapan-ucapan haq, yang aku sampaikan secara jelas dan gamblang. Semua apa yang aku sampaikan adalah dari hidupku sendiri. Karenanya mungkin engkau belum pernah atau malah tidak pernah mendengarnya dari orang lain.
Wahai putriku…
Banyak aku menulis, sering aku menyeru, mengajak kepada ummat untuk menegakkan akhlak, menjunjung budi pekerti yang mulia, memberantas segala macam kerusakan jiwa dan mengendalikan nafsu syahwat untuk melawan dan memberantas kebejatan moral. Semua itu terus aku sampaikan, terus aku tulis dan khutbahkan…. Sampai-sampai pena yang aku pakai tumpul dan lidahku menjadi linu. Namun, tetap tiada hasil yang aku peroleh. Kemungkaran tetap berjalan dengan tenangnya tanpa mampu kita memberantasnya. Di setiap pelosok negeri perbuatan mungkar kita jumpai, terus makin banyak dalam berbagai bentuknya. Wanita semakin berani dan tanpa malu membuka auratnya. Tubuhnya ditonjol-tonjolkan. Pergaulan bebas muda-mudi bertambah mencolok. Semua itu berjalan melanda negara demi negara, tanpa satu pun negara Islam mampu mengelak.
Negeri Suriah yang terkenal dengan keserasian akhlak, yang sangat ketat menjaga kehormatan diri dengan menutup auratnya, sekarang…. Masya Allah! Para wanitanya berpakaian terbuka, mempertontonkan lengan dan paha, punggung dan dada. Kita gagal dan saya kira takkan berhasil. Tahukah engkau apa penyebabnya?
Sebabnya ialah karena sampai hari ini kita belum pintu ke arah perbaikan dan kita tidak tahu jalannya.
Wahai putriku…
Pintu perbaikan itu sesungguhnya ada di hadapanmu. Kunci pintu itu ada di tanganmu. Jika engkau meyakininya dan engkau berusaha memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah dan menjadi baik.
Engkau benar putriku, bahawa kaum prialah yang pertama menempuh jalan dosa, bukan wanita. Tapi ingat bahwa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah maju. Engkau membuka pintu kepadanya untuk masuk.
Kalau engkau tahu bahwa laki-laki itu serigala dan engkau domba, pasti engkau akan lari, sepertinya larinya domba dalam cengkeraman serigala.
Kalau engkau sadar bahwa semua laki-laki adalah pencuri, pasti engkau akan bersikap hati-hati dan selalu menjaga diri seperti waspadanya seorang kikir terhadap pencuri. Kalau yang dikehendaki serigala dari domba adalah dagingnya, maka yang diinginkan laki-laki adalah lebih dari itu. Laki-laki menginginkan lebih dari sekedar daging domba….dan bagimu lebih buruk dari kematian domba itu. Laki menghendaki yang paling berharga darimu….yaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang direnggut kehormatannya lebih menyedihkan dari nasib seekor domba yang dimakan serigala.
Wahai putriku…
Demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh seorang pemuda ketika ia melihat gadis ialah telanjang dihadapannya tanpa busana. Saya bersumpah lagi:”Demi Allah, jangan percaya kepada omongan sebagian laki-laki, bahwa mereka memandangmu karena akhlakmu. Berbicara denganmu seperti sahabat dan apabila mencintainya hanyalah sebagai teman akrab.” Bohong….bohong… . Demi Allah bohong. Apabila engkau mendengar sendiri pembicaraan di antara mereka, engkau akan merasa takut dan ngeri.
Tidak akan ada seorang pria melontarkan senyumannya kepadamu, berbicara dengan lembut dan merayu, memberikan bantuan dan pelayanan kepadamu, kecuali ada maksud-maksud tertentu. Setidak-tidaknya isyarat bagi dirinya bahwa itu adalah langkah awal.
Apa sesudah itu wahai putriku?
Renungkanlah!
Kalian berdua, bersama-sama berkencan, menikmati kelezatan yang hanya sebentar kau rasakan…. Sesudah itu dia lupa dan meninggalkanmu. Dan engkau?
Seandainya ketika ia mulai merayumu, engkau tolak dengan sikap yang tegas…. Engkau alihkan pandanganmu dari pandangannya…
Wahai putriku….
Laki-laki yang baik dan shaleh akan datang kepadamu dengan segala kerendahan hati, menawarkan padamu hubungan yang halal dan terhormat. Ia datang untuk meminang dan menikahimu.
Seorang gadis betatpun tinggi kedudukannya, betapapun banyak hartanya, betapa hebat ketenaran dan pengaruhnya, dia pasti cita-cita : “Mencapai kebahagiaan yang tinggi yaitu bersuami, menjadi istri yang baik, terhormat dan ibu rumah tangga yang baik.”
Laki-laki pada dasarnya akan mencari wanita terhormat. Laki-laki yang baik, pasti tidak akan rela melihat anaknya keluar dari perut ibu yang cela dan apalagi membesarkan dan memeliharanya.
Wahai putriku….
Sepi dan lesunya pasar pernikahan penyebabnya adalah karena kesalahanmu sendiri. Jatuhnya pasaran dan nilai perkawinan dan makin ramainya bursa pelacuran adalah juga karena perbuatanmu!
Lalu kenapa kalian yang baik-baik tidak mencegahnya?
Kenapa para wanita yang mulia dan terhormat tidak memerangi musibah dan wabah itu?
Kalian para wanita lebih mengerti dan paham dengan bahasa wanita, menguraikan dan memberikan penerangan.
Kalian sebagai wanita yang baik, terhormat, mulia, memiliki harga diri dan memgang teguh agama, pada akhirnya akan menjadi mangsa dan korbannya. Bagaimana engkau nanti jika terus begini? Bagaimana derita anda di kemudian hari? Engkau lebih tahu dari saya!
(Dari buku ‘Kepada Putriku……’ karangan Ali Atthonthowi)
“Katakanlah kepada wanita-wanita beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau putra-putri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putra saudara perempuan mereka.”
( surat An-Nur ayat 31)
“Wahai Asma, sesungguhnya apabila sudah akil baligh, wanita tidak patut memperlihatkan bagian tubuh yang manapun, kecuali ini dan ini – sambil menunjuk wajah dan telapak tangan.”
(Hadits riwayat Abu Daud)
"diambil dari sebuah email yg msk ke sy"
sMoga BerManfaat.
^_^
Makna dari Cinta
Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.
Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.
"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....."
Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.
Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir.....
"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya.
"Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya.
Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".
Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.... "
Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis.....
Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.
Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk
Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.
"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....."
Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.
Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir.....
"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya.
"Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya.
Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".
Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.... "
Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis.....
Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.
Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk
Semangat Yang Menembus Langit
Jika seorang hamba dikaruniai SEMANGAT besar,maka dia akan berjalan diatas jalan keutamaan,& akan menaiki tangga derajat yg tinggi.Dan itu salah satu ciri Islam.
SEMANGAT adlh pusat penggerak,yg membentuk kepribadian,& yg mengawasi organ2 tubuh.SEMANGAT merupakan bahan bakar jiwa & kekuatan yg berkobar-kobar,yg akan menggerakkan pemiliknya u/melompat cukup tinggi,& memburu nilai2 kemuliaan.SEMANGAT yg besar akan mendatangkan-dengan izin ALLAH-kebaikan yg tak terhingga.karena dengan begitu Anda bisa naik tangga kesempurnaan,urat nadi Anda teraliri darah kesatria,& anda terdorong ke wilayah ilmu & amal.Semua orang melihat Anda berdiri disemua pintu kemuliaan,& tangan anda selalu terulur u/hal2 penting.Anda selalu terlibat dlm perburuan bersama mereka yg juga memburu nilai2 keutamaan,tidak pernah puas dng tingkatan yg rendah,tidak pernah berhenti meski telah sampai batas,& tidak pernah puas dng yg sedikit.
Dengan menghias diri SEMANGAT yg besar,maka semua cita2 & perbuatan2 yg tidak berharga akan tersingkirkan dgn sendirinya.Dengannya pula,pohon yg menghasilkan kehinaan & kerendahan akan tercabut dng sendirinya.Seorang yg memiliki semangat besar & jiwa tegar,tdk pernah gentar menghadapi keadaan yg bagaimanapun.Sedangkan org yg kehilangan semangat akan mudah gemtar,& dengan argumentasi yg lemah saja mulutnya sudah terkunci.
Tapi jng salah,jng mencampuradukkan antara semangat yg besar dng kesombongan.Keduanya tdk sama,seperti langit yg mengadung hujan & bumi yg mempunyai tumbuh2an.Semangat yg besar adalah mahkota didalam hati seorang yang merdeka.Dia selalu berusaha u/mencapai kesucian & menjadi lebih baik.Dng semangat yg besar orang akan menyesali setiap kesempatan yg hilang u/berbuat baik.Dia selalu rindu & haus u/bisa mencapai tujuan & target.
SEMANGAT yg menyala-nyala adalah hiasan para pewaris nabi. Sedangkan kesombongan adalah virus yg menjangkiti para tiran yg keji.
Dengan SEMANGAT besar,orang akan terdorong ke derajat yg lebih tinggi.sedangkan kesombongan akan menjatuhkan ke jurang kehinaan.Wahai penuntut ilmu,tanamkan semangat besar itu didalam diri anda,& jangan berpaling darinya.Islam telah mengisyaratkannya dalam masalah2 fiqhiyyah yg sering Anda temukan dalam hidup sehari-hari.Yaitu,fiqiyah yg mengingatkan agar anda memanfaatkannya dng sebaik2nya.
“SEMANGAT itu laksana matahari yg memancarkan cintanya, & purnama yg mengukirkan huruf-huruf dalam cahayanya”
Sungguh, ALLAH sangat memperhatikan semangat. Hunuslah pedang semangat itu untuk menebas pedihnya kehidupan.
Adalah kesungguhan hingga mata yg satu melampaui yg lain, & hari yg satu menjadi pemimpin hari yg lain…
diambil dari sebuah buku yg membuat ku utk tidak bersedih lg, "LA TAHZAN"
SEMANGAT adlh pusat penggerak,yg membentuk kepribadian,& yg mengawasi organ2 tubuh.SEMANGAT merupakan bahan bakar jiwa & kekuatan yg berkobar-kobar,yg akan menggerakkan pemiliknya u/melompat cukup tinggi,& memburu nilai2 kemuliaan.SEMANGAT yg besar akan mendatangkan-dengan izin ALLAH-kebaikan yg tak terhingga.karena dengan begitu Anda bisa naik tangga kesempurnaan,urat nadi Anda teraliri darah kesatria,& anda terdorong ke wilayah ilmu & amal.Semua orang melihat Anda berdiri disemua pintu kemuliaan,& tangan anda selalu terulur u/hal2 penting.Anda selalu terlibat dlm perburuan bersama mereka yg juga memburu nilai2 keutamaan,tidak pernah puas dng tingkatan yg rendah,tidak pernah berhenti meski telah sampai batas,& tidak pernah puas dng yg sedikit.
Dengan menghias diri SEMANGAT yg besar,maka semua cita2 & perbuatan2 yg tidak berharga akan tersingkirkan dgn sendirinya.Dengannya pula,pohon yg menghasilkan kehinaan & kerendahan akan tercabut dng sendirinya.Seorang yg memiliki semangat besar & jiwa tegar,tdk pernah gentar menghadapi keadaan yg bagaimanapun.Sedangkan org yg kehilangan semangat akan mudah gemtar,& dengan argumentasi yg lemah saja mulutnya sudah terkunci.
Tapi jng salah,jng mencampuradukkan antara semangat yg besar dng kesombongan.Keduanya tdk sama,seperti langit yg mengadung hujan & bumi yg mempunyai tumbuh2an.Semangat yg besar adalah mahkota didalam hati seorang yang merdeka.Dia selalu berusaha u/mencapai kesucian & menjadi lebih baik.Dng semangat yg besar orang akan menyesali setiap kesempatan yg hilang u/berbuat baik.Dia selalu rindu & haus u/bisa mencapai tujuan & target.
SEMANGAT yg menyala-nyala adalah hiasan para pewaris nabi. Sedangkan kesombongan adalah virus yg menjangkiti para tiran yg keji.
Dengan SEMANGAT besar,orang akan terdorong ke derajat yg lebih tinggi.sedangkan kesombongan akan menjatuhkan ke jurang kehinaan.Wahai penuntut ilmu,tanamkan semangat besar itu didalam diri anda,& jangan berpaling darinya.Islam telah mengisyaratkannya dalam masalah2 fiqhiyyah yg sering Anda temukan dalam hidup sehari-hari.Yaitu,fiqiyah yg mengingatkan agar anda memanfaatkannya dng sebaik2nya.
“SEMANGAT itu laksana matahari yg memancarkan cintanya, & purnama yg mengukirkan huruf-huruf dalam cahayanya”
Sungguh, ALLAH sangat memperhatikan semangat. Hunuslah pedang semangat itu untuk menebas pedihnya kehidupan.
Adalah kesungguhan hingga mata yg satu melampaui yg lain, & hari yg satu menjadi pemimpin hari yg lain…
diambil dari sebuah buku yg membuat ku utk tidak bersedih lg, "LA TAHZAN"
Kisah Sepotong Kain Putih
Hari ini ada ribuan gulung kain, diperjual-belikan di pasar-pasar di kota ini,
Hari ini ada sedemikian banyak kain putih, yang sedang dibeli, diukur dan dipotong,
Hari ini ada sedemikian banyak kain putih yang siap digunakan sebagai kain kafan,
Hari ini ada sedemikian banyak kain kafan yang seolah bertanya untuk siapa ia akan dibeli.
Esok hari, siapa gerangan pembeli berikutnya,
Bisa jadi kain putih itu akan dibeli orang yang tidak kita kenal,
Bisa jadi kain putih itu kita sendiri yang membelinya untuk tetangga atau keluarga terdekat kita,
Bisa jadi seseorang sedang membelikannya untuk jenazah kita yang sedang menunggu dikubur,
Engkau boleh saja tertawa, tapi bisa jadi kain kafanmu ada di truk pengirim barang yang sedang diparkir di pinggir toko kain itu,
Engkau boleh saja berencana, tapi bisa jadi kain kafanmu sedang dipesan si pemilik toko,
Engkau boleh saja tidur nyenyak, tapi bisa jadi seorang penenun sedang memintal kain kafanmu.
Engkau boleh saja menikmati keindahan alam pertanian, tapi boleh jadi seorang petani sedang memanen kapas bahan kain kafanmu.
Kita tidak tahu kapan hidup kita berakhir,
Kita juga tidak tahu kain kafan mana yang akan menemani kita di kuburan,
Tapi yang jelas kain itu ada di suatu tempat,
Kain putih itu sendiri tidak pernah tahu kepada siapa ia akan digunakan,
Seandainya ia bisa berbicara, tentu ia akan meminta agar digunakan pada orang soleh yang selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan berikutnya…
(kiriman sahabat)
Hari ini ada sedemikian banyak kain putih, yang sedang dibeli, diukur dan dipotong,
Hari ini ada sedemikian banyak kain putih yang siap digunakan sebagai kain kafan,
Hari ini ada sedemikian banyak kain kafan yang seolah bertanya untuk siapa ia akan dibeli.
Esok hari, siapa gerangan pembeli berikutnya,
Bisa jadi kain putih itu akan dibeli orang yang tidak kita kenal,
Bisa jadi kain putih itu kita sendiri yang membelinya untuk tetangga atau keluarga terdekat kita,
Bisa jadi seseorang sedang membelikannya untuk jenazah kita yang sedang menunggu dikubur,
Engkau boleh saja tertawa, tapi bisa jadi kain kafanmu ada di truk pengirim barang yang sedang diparkir di pinggir toko kain itu,
Engkau boleh saja berencana, tapi bisa jadi kain kafanmu sedang dipesan si pemilik toko,
Engkau boleh saja tidur nyenyak, tapi bisa jadi seorang penenun sedang memintal kain kafanmu.
Engkau boleh saja menikmati keindahan alam pertanian, tapi boleh jadi seorang petani sedang memanen kapas bahan kain kafanmu.
Kita tidak tahu kapan hidup kita berakhir,
Kita juga tidak tahu kain kafan mana yang akan menemani kita di kuburan,
Tapi yang jelas kain itu ada di suatu tempat,
Kain putih itu sendiri tidak pernah tahu kepada siapa ia akan digunakan,
Seandainya ia bisa berbicara, tentu ia akan meminta agar digunakan pada orang soleh yang selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan berikutnya…
(kiriman sahabat)
Ikhwan Bambu...
Pernah kenal dengan ikhwan yang secara fisik biasa tapi mempesona?wajahnya tak sekelas idola para remaja. Anehnya dia enak dilihat, sejuk, asyik banget mendengar nasihatnya. Ia bisa saja orang yang telah banyak memiliki ilmu agama atau bisa jadi sosok yang membaca al qur’an saja masih terbata-bata. satu hal yang membuat mereka sama, baik yg masih dangkal atau dalam ilmu agamanya mereka mudah menerima nasihat, saran n kritikan, sekalipun datang dari orang yg lebih muda. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Sayangnya, masih sedikit yang mau segera memperbaiki diri, diingatkan, mendapat masukan dari orang lain. Untungnya, beberapa orang sangat terbuka menerima masukkan/nasihat dari siapapun. Semangat memperbaiki dirinya tinggi, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Ia tak pernah lelah belajar. Ikhwan seperti ini umumnya tahan banting, siap menghadapi segala perubahan cuaca. Ia layaknya bilah bambu. Kokoh, tegak terpancang meskipun angin menggoyang. Seperti bambu yang memiliki sistem perakaran serabut dengan akar rimpang. Ikhwan ini berusaha tegar. Ia tegak meskipun petir menggelegar. Semakin tinggi posisinya, semakin ia merunduk.
Adakalanya -seperti bambu- ia dianggap kampungan, kuno, kurang trendy. Yup itu sebuah pilihan. Ia lebih nyaman tampil bersahaja. Lebih suka dibelakang layar daripada tampil ke depan panggung. Lebih senang menulis skenario daripada menjadi aktor pemeran utama. Jauh dari ingar bingar dan gegap gempita selebritas. Tapi bila ia pergi, banyak orang yang kehilangan. Bambu hidup berumpun. Bentuknya silindris, berbuku, berongga namun kekar, berdinding keras. Bambu tumbuh bertahap. Bambu siap ditebang dipakai untuk berbagai keperluan, mulai dari peralatan rumah, kerajinan, baik yang sederhana sampai dengan industri bambu lapis, juga industri kertas modern. Seorang ikhwan idealnya juga bisa seperti itu. Ia berkumpul dengan orang-orang shaleh untuk menimba ilmu, terus memperbaiki diri, bertahap tumbuh, dewasa, menyebar ke setiap penjuru bumi. Seperti bambu yang mampu bertunas di setiap buku-bukunya. Si ikhwan juga harus bisa memberi manfaat, cahaya, dari setiap perilaku kesehariaannya. Ikhwan bambu diharapkan menumbuhkan bambu-bambu muda. Bukan tiruan , tapi sosok yang mempunyai keshalehan dan kobar semangat yang tak kalah sama. Ia lentur, mudah membaur, tanpa harus lebur. Dunia membutuhkan sosok2 bambu yang bekerja seimbang untuk dunia dan surga. Tak perlu program muluk-muluk untuk mengubah murah wajah dunia. Cukuplah dengan mengubah diri sendiri dahulu, kemudian orang terdekat, keluarga, sehingga terbentuk keluarga sakinah. Kumpulan dari kelurga sakinah akan membentuk masyarakay yang madani. Masyarakat adalah bagian dari dunia. Mudah sekali bukan, secara teori memang, pelaksanaanya luar biasa susah.dan kita membutuhkan lebih banyak sosok2 bambu. Kamukah orangnya? Semoga!!!
diambil dari sebuah artikel yg tercecer, ketika sy keluar dr masjid.
Adakalanya -seperti bambu- ia dianggap kampungan, kuno, kurang trendy. Yup itu sebuah pilihan. Ia lebih nyaman tampil bersahaja. Lebih suka dibelakang layar daripada tampil ke depan panggung. Lebih senang menulis skenario daripada menjadi aktor pemeran utama. Jauh dari ingar bingar dan gegap gempita selebritas. Tapi bila ia pergi, banyak orang yang kehilangan. Bambu hidup berumpun. Bentuknya silindris, berbuku, berongga namun kekar, berdinding keras. Bambu tumbuh bertahap. Bambu siap ditebang dipakai untuk berbagai keperluan, mulai dari peralatan rumah, kerajinan, baik yang sederhana sampai dengan industri bambu lapis, juga industri kertas modern. Seorang ikhwan idealnya juga bisa seperti itu. Ia berkumpul dengan orang-orang shaleh untuk menimba ilmu, terus memperbaiki diri, bertahap tumbuh, dewasa, menyebar ke setiap penjuru bumi. Seperti bambu yang mampu bertunas di setiap buku-bukunya. Si ikhwan juga harus bisa memberi manfaat, cahaya, dari setiap perilaku kesehariaannya. Ikhwan bambu diharapkan menumbuhkan bambu-bambu muda. Bukan tiruan , tapi sosok yang mempunyai keshalehan dan kobar semangat yang tak kalah sama. Ia lentur, mudah membaur, tanpa harus lebur. Dunia membutuhkan sosok2 bambu yang bekerja seimbang untuk dunia dan surga. Tak perlu program muluk-muluk untuk mengubah murah wajah dunia. Cukuplah dengan mengubah diri sendiri dahulu, kemudian orang terdekat, keluarga, sehingga terbentuk keluarga sakinah. Kumpulan dari kelurga sakinah akan membentuk masyarakay yang madani. Masyarakat adalah bagian dari dunia. Mudah sekali bukan, secara teori memang, pelaksanaanya luar biasa susah.dan kita membutuhkan lebih banyak sosok2 bambu. Kamukah orangnya? Semoga!!!
diambil dari sebuah artikel yg tercecer, ketika sy keluar dr masjid.
Puisi Untuk Sahabat-Sahabatku...
Bagai bintang dan segala kebebasan di angkasa
Bagai cerita tentang rasa surga
Kita bersama
Aneka warna hiasi alur algoritma kehidupan
Terik dan sejuk adalah biasa
Kalianlah sahabat-sahabatku, penyejuk bagi jiwa
Senantiasa mendengar saat kumengeluh, padahal kalianpun sedang berada dalam peluh
Senantiasa membelai saat kukecewa, padahal kalianpun tengah ada dalam gelisah
Kalianlah sahabat-sahabatku, hadiah indah dari surga
Penuntun saat terbuta
Payung saat hujan dan terik
Penerang saat berjalan dalam lorong gelap
Penunjuk saat tersesat
Penegur saat terlena
Pendengar setia saat bercerita tentang segala
Pengangkat saat terpuruk
Ku…
Kalianlah sahabat-sahabatku, keajaiban yang sempurna
Menjadi mata air
Menjadi buku diary
Menjadi motivator
Menjadi boneka
Menjadi guru
Menjadi saudara
Menjadi mata-mata
Kalianlah sahabat-sahabatku, keindahan dalam hidup
Warna-warna agung sang pelukis yang dicoretkan dalam lembar hidupku
Komposisi lagu gubahan sang penyanyi yang mengisi semua relung di ragaku
Untaian kata terangkai sang penyair yang menyejukkan rasa panas hatiku
Pernah kita sama-sama tak sejalan
Dan untuk sesaat aku menjadi begitu membencimu
Lalu dengan segera, segala menjadi lebih sempurna
Dan kita tetap bersama
Entah apa jadinya hidupku tanda canda tawa kalian
Takkan ada nada lagu bagi ragaku
Entah apa jadinya hidupku tanpa celotek riang kalian
Takkan ada penyejuk untuk jiwaku
Sahabat, kuyakini inilah takdir
Tuhan yang telah mempertemukan dan mengenalkan aku pada kalian
Menghujamkan di hati-hati kita rasa saling sayang
Dalam banyak waktu yang telah kulewati bersama kalian
Dalam banyak kisah yang telah kualami bersama kalian
Dalam banyak khayalan yang tercipta bersama kalian
Dan mimpi-mimpi yang terinspirasi dari kalian
Sungguh kutelah mendapat banyak hal
Ah, sahabat-sahabatku.
Tak selamanya hidup ini indah, kita tahu itu
Terkadang ada yang datang, dan ada yang pergi
Terkadang hidup begitu membahagiakan, terkadang juga begitu menyakitkan
Terkadang aku menjauh dari kalian
Terkadang kalian menjauh dariku
Tapi itulah hidup, kawan…
Dan begitulah kehidupan
Dunia kadang sangat bersahabat
Tak jarang pula kehidupan menjadi begitu pelik
Begitu pula dengan persahabatan
Persahabatan kita.
Aku telah mencoba untuk selalu tampil sempurna
Menjadi sahabat sesungguhnya bagi kalian
Namun harus ku akui, tak jarang kutemui kegagalan
Hingga aku menjadi begitu menakutkan
Aku telah mencoba untuk selalu tersenyum, membahagiakan kalian
Namun aku menyadari kesalahan
Tak jarang aku menjadi begitu angkuh dan egois
Menyakitkan hati kalian
Sesosok manusia dalam wujud aku
Yang tengah mencari lokasi kedewasaan
Terkadang begitu terpuruk dan menyudutkan kalian
Kekurangdewasaanku, dan segala keterbatasan di diriku
Kebodohanku, dan segala kekhilafanku
Seringkali menjadi jalan buntu persahabatan
Namun, lagi-lagi anugerah Tuhan begitu indah
Kalian kembali tampil sebagai jembatan kebahagiaan
Penuntun ke arah kedewasaan
Menyadarkanku dari segala khilaf
Dan kembali membuatku tersenyum menatap diri sendiri
Ah, kalianlah sahabat-sahabatku, jembatan cinta hidup ini
Dan kini, saat ini, satu bagian dari episode hidup telah ku lalui
Kulalui bersama kalian
Satu jalan baru terbentang di depan
Jalan yang semakin penuh dengan halang rintang dengan satu titik terang
Mungkin kita akan bercerai-berai
Entah bagaimana kelak hidupku tanpa kalian
Namun, aku ingin pastikan, jika kalianlah sahabat-sahabat terbaik yang pernah ku miliki
Entah bagaimana ku harus berucap terimakasih
Membalas segala yang telah kita lalui bersama
Membalas segala keindahan hidup
Yang kuraih hari ini adalah berasal dari cinta kalian
Yang kupeluk hari ini adalah berasal dari semangat kalian
Yang kurengkuh hari ini adalah berasal dari senyum hangat kalian
Dan semangatku hari ini adalah berasal dari tawa membahagiakan dari kalian
Sahabat-sahabatku,
Mungkin mentari kita berbeda
Jalan tertujupun tak sama
Arti keindahan pada diri-diri kita pun tidak serupa
Dan untuk saat nanti yang tak pernah kita pikirkan
Mari jalani saja apa yang ada
Tak usah pedulikan segala
Mari jadikan kisah kita kenangan terindah di saat tua
Dan untuk masa depan yang tak pernah mampu kita ramalkan
Dengan segala pertanyaan tentang masa-masa yang telah kita lalui
Lihat saja segalanya dengan hati, dan pastikan segalanya akan menjadi indah
Jika tak ada kenangan indah yang mampu kuberikan untuk masa depan
Ambillah sebait puisi ini, selipkan dalam hatimu, sirami dengan nyanyian Tuhan
Sempatkanlah untuk memimpikan aku saat kau tidur
Selayaknya aku yang selalu memohon untuk dapat melihatmu dalam mimpi
Dan jawablah segala pertanyaan tentang masa depan dengan doa
Kirimkan doa dan akan ku dengarkan dengan hati
Terimakasih sahabatku,
Terimakasih atas segala
Bagai cerita tentang rasa surga
Kita bersama
Aneka warna hiasi alur algoritma kehidupan
Terik dan sejuk adalah biasa
Kalianlah sahabat-sahabatku, penyejuk bagi jiwa
Senantiasa mendengar saat kumengeluh, padahal kalianpun sedang berada dalam peluh
Senantiasa membelai saat kukecewa, padahal kalianpun tengah ada dalam gelisah
Kalianlah sahabat-sahabatku, hadiah indah dari surga
Penuntun saat terbuta
Payung saat hujan dan terik
Penerang saat berjalan dalam lorong gelap
Penunjuk saat tersesat
Penegur saat terlena
Pendengar setia saat bercerita tentang segala
Pengangkat saat terpuruk
Ku…
Kalianlah sahabat-sahabatku, keajaiban yang sempurna
Menjadi mata air
Menjadi buku diary
Menjadi motivator
Menjadi boneka
Menjadi guru
Menjadi saudara
Menjadi mata-mata
Kalianlah sahabat-sahabatku, keindahan dalam hidup
Warna-warna agung sang pelukis yang dicoretkan dalam lembar hidupku
Komposisi lagu gubahan sang penyanyi yang mengisi semua relung di ragaku
Untaian kata terangkai sang penyair yang menyejukkan rasa panas hatiku
Pernah kita sama-sama tak sejalan
Dan untuk sesaat aku menjadi begitu membencimu
Lalu dengan segera, segala menjadi lebih sempurna
Dan kita tetap bersama
Entah apa jadinya hidupku tanda canda tawa kalian
Takkan ada nada lagu bagi ragaku
Entah apa jadinya hidupku tanpa celotek riang kalian
Takkan ada penyejuk untuk jiwaku
Sahabat, kuyakini inilah takdir
Tuhan yang telah mempertemukan dan mengenalkan aku pada kalian
Menghujamkan di hati-hati kita rasa saling sayang
Dalam banyak waktu yang telah kulewati bersama kalian
Dalam banyak kisah yang telah kualami bersama kalian
Dalam banyak khayalan yang tercipta bersama kalian
Dan mimpi-mimpi yang terinspirasi dari kalian
Sungguh kutelah mendapat banyak hal
Ah, sahabat-sahabatku.
Tak selamanya hidup ini indah, kita tahu itu
Terkadang ada yang datang, dan ada yang pergi
Terkadang hidup begitu membahagiakan, terkadang juga begitu menyakitkan
Terkadang aku menjauh dari kalian
Terkadang kalian menjauh dariku
Tapi itulah hidup, kawan…
Dan begitulah kehidupan
Dunia kadang sangat bersahabat
Tak jarang pula kehidupan menjadi begitu pelik
Begitu pula dengan persahabatan
Persahabatan kita.
Aku telah mencoba untuk selalu tampil sempurna
Menjadi sahabat sesungguhnya bagi kalian
Namun harus ku akui, tak jarang kutemui kegagalan
Hingga aku menjadi begitu menakutkan
Aku telah mencoba untuk selalu tersenyum, membahagiakan kalian
Namun aku menyadari kesalahan
Tak jarang aku menjadi begitu angkuh dan egois
Menyakitkan hati kalian
Sesosok manusia dalam wujud aku
Yang tengah mencari lokasi kedewasaan
Terkadang begitu terpuruk dan menyudutkan kalian
Kekurangdewasaanku, dan segala keterbatasan di diriku
Kebodohanku, dan segala kekhilafanku
Seringkali menjadi jalan buntu persahabatan
Namun, lagi-lagi anugerah Tuhan begitu indah
Kalian kembali tampil sebagai jembatan kebahagiaan
Penuntun ke arah kedewasaan
Menyadarkanku dari segala khilaf
Dan kembali membuatku tersenyum menatap diri sendiri
Ah, kalianlah sahabat-sahabatku, jembatan cinta hidup ini
Dan kini, saat ini, satu bagian dari episode hidup telah ku lalui
Kulalui bersama kalian
Satu jalan baru terbentang di depan
Jalan yang semakin penuh dengan halang rintang dengan satu titik terang
Mungkin kita akan bercerai-berai
Entah bagaimana kelak hidupku tanpa kalian
Namun, aku ingin pastikan, jika kalianlah sahabat-sahabat terbaik yang pernah ku miliki
Entah bagaimana ku harus berucap terimakasih
Membalas segala yang telah kita lalui bersama
Membalas segala keindahan hidup
Yang kuraih hari ini adalah berasal dari cinta kalian
Yang kupeluk hari ini adalah berasal dari semangat kalian
Yang kurengkuh hari ini adalah berasal dari senyum hangat kalian
Dan semangatku hari ini adalah berasal dari tawa membahagiakan dari kalian
Sahabat-sahabatku,
Mungkin mentari kita berbeda
Jalan tertujupun tak sama
Arti keindahan pada diri-diri kita pun tidak serupa
Dan untuk saat nanti yang tak pernah kita pikirkan
Mari jalani saja apa yang ada
Tak usah pedulikan segala
Mari jadikan kisah kita kenangan terindah di saat tua
Dan untuk masa depan yang tak pernah mampu kita ramalkan
Dengan segala pertanyaan tentang masa-masa yang telah kita lalui
Lihat saja segalanya dengan hati, dan pastikan segalanya akan menjadi indah
Jika tak ada kenangan indah yang mampu kuberikan untuk masa depan
Ambillah sebait puisi ini, selipkan dalam hatimu, sirami dengan nyanyian Tuhan
Sempatkanlah untuk memimpikan aku saat kau tidur
Selayaknya aku yang selalu memohon untuk dapat melihatmu dalam mimpi
Dan jawablah segala pertanyaan tentang masa depan dengan doa
Kirimkan doa dan akan ku dengarkan dengan hati
Terimakasih sahabatku,
Terimakasih atas segala
Minggu, 22 November 2009
Sekuntum “Cinta” Pengantin Syurga

“Cinta itu mensucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi ahli ibadah,” Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam bukunya Raudah Al-Muhibbin wa Nuzhah Al-Musytaqin memberikan komentar mengenai pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang.
Bila seorang kekasih telah singgah di hati, pikiran akan terpaut pada cahaya wajahnya, jiwa akan menjadi besi dan kekasihnya adalah magnit. Rasanya selalu ingin bertemu meski sekejab. Memandang sekilas bayangan sang kekasih membuat jiwa ini seakan terbang menuju langit ke tujuh dan bertemu dengan jiwanya.
Indahnya cinta terjadi saat seorang kekasih secara samar menatap bayangan orang yang dikasihi. Bayangan indah itu laksana air yang menyirami, menyegarkan, menyuburkan pepohonan taman di jiwa.
Dahulu di kota Kufah tinggallah seorang pemuda tampan rupawan yang tekun dan rajin beribadat, dia termasuk salah seorang yang dikenal sebagai ahli zuhud. Suatu hari dalam pengembaraannya, pemuda itu melewati sebuah perkampungan yang banyak dihuni oleh kaum An-Nakha’. Demi melepaskan penat dan lelah setelah berhari-hari berjalan maka singgahlah dia di kampung tersebut. Di persinggahan si pemuda banyak bersilaturahim dengan kaum muslimin. Di tengah kekhusyu’annya bersilaturahim itulah dia bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita.
Sepasang mata bertemu, seakan saling menyapa, saling bicara. Walau tak ada gerak lidah! Tak ada kata-kata! Mereka berbicara dengan bahasa jiwa. Karena bahasa jiwa jauh lebih jujur, tulus dan apa adanya. Cinta yang tak terucap jauh lebih berharga dari pada cinta yang hanya ada di ujung lidah. Maka jalinan cintapun tersambung erat dan membuhul kuat. Begitulah sejak melihatnya pertama kali, dia pun jatuh hati dan tergila-gila. Sebagai anak muda, tentu dia berharap cintanya itu tak bertepuk sebelah tangan, namun begitulah ternyata gayung bersambut. Cintanya tidak berada di alam khayal, tapi mejelma menjadi kenyataan.
Benih-benih cinta itu bagai anak panah melesat dari busurnya, pada pertemuan yang tersamar, pertemuan yang berlangsung sangat sekejab, pertemuan yang selalu terhalang oleh hijab. Demikian pula si gadis merasakan hal serupa sejak melihat pemuda itu pada kali yang pertama.
Begitulah cinta, ketika ia bersemi dalam hati… terkembang dalam kata… terurai dalam perbuatan…Ketika hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Ketika hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata…
Ketika cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tertegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.
Semakin dalam makna cinta direnungi, semakin besar fakta ini ditemukan. Cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.
Begitupun dengan si pemuda, dia berpikir cintanya harus terselamatkan! Agar tidak jadi liar, agar selalu ada dalam keabadian. Ada dalam bingkai syari’atnya. Akhirnya diapun mengutus seseorang untuk meminang gadis pujaannya itu. Akan tetapi keinginan tidak selalu seiring sejalan dengan takdir Allah. Ternyata gadis tersebut telah dipertunangkan dengan putera bapak saudaranya.
Mendengar keterangan ayah si gadis itu, pupus sudah harapan si pemuda untuk menyemai cintanya dalam keutuhan syari’at. Gadis yang telah dipinang tidak boleh dipinang lagi. Tidak ada jalan lain. Tidak ada jalan belakang, samping kiri, atau samping kanan. Mereka sadar betul bahwa jalinan asmaranya harus diakhiri, karena kalau tidak, justeru akan merusak ’anugerah’ Allah yang terindah ini.
Bayangkan, bila dua kekasih bertemu dan masing-masing silau serta mabuk oleh cahaya yang terpancar dari orang yang dikasihi, ia akan melupakan harga dirinya, ia akan melepas baju kemanusiaannya dengan menabrak tabu. Dan, sekali bunga dipetik, ia akan layu dan akhirnya mati, dipijak orang karena sudah tak berguna. Jalan belakang ’back street’ tak ubahnya seperti anak kecil yang merusak mainannya sendiri. Penyesalan pasti akan datang belakangan, menangispun tak berguna, menyesal tak mengubah keadaan, badan hancur jiwa binasa.
Cinta si gadis cantik dengan pemuda tampan masih menggelora. Mereka seakan menahan beban cinta yang sangat berat. Si gadis berpikir barangkali masih ada celah untuk bisa ’diikhtiarkan’ maka rencanapun disusun dengan segala kemungkinan terpahit. Maka si gadis mengutus seorang hambanya untuk menyampaikan sepucuk surat kepada pemuda tambatan hatinya:
”Aku tahu betapa engkau sangat mencintaiku dan karenanya betapa besar penderitaanku terhadap dirimu sekalipun cintaku tetap untukmu. Seandainya engkau berkenan, aku akan datang berkunjung ke rumahmu atau aku akan memberikan kemudahan kepadamu bila engkau mau datang ke rumahku.”
Setelah membaca isi surat itu dengan seksama, si pemuda tampan itu pun berpesan kepada kurir pembawa surat wanita pujaan hatinya itu.
“Kedua tawaran itu tidak ada satu pun yang kupilih! Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar bila aku sampai durhaka kepada Tuhanku. Aku juga takut akan neraka yang api dan jilatannya tidak pernah surut dan padam.”
Pulanglah kurir kekasihnya itu dan dia pun menyampaikan segala yang disampaikan oleh pemuda tadi.
Tawaran ketemuan? Dua orang kekasih? Sungguh sebuah tawaran yang memancarkan harapan, membersitkan kenangan, menerbitkan keberanian. Namun bila cinta dirampas oleh gelora nafsu rendah, keindahannya akan lenyap seketika. Dan berubah menjadi naga yang memuntahkan api dan menghancurkan harga diri kita. Sungguh heran bila saat ini orang suka menjadi korban dari amukan api yang meluluhlantakkan harga dirinya, dari pada merasakan keindahan cintanya.
“Sungguh selama ini aku belum pernah menemukan seorang yang zuhud dan selalu takut kepada Allah swt seperti dia. Demi Allah, tidak seorang pun yang layak menyandang gelar yang mulia kecuali dia, sementara hampir kebanyakan orang berada dalam kemunafikan.” Si gadis berbangga dengan kesalehan kekasihnya.
Setelah berkata demikian, gadis itu merasa tidak perlu lagi kehadiran orang lain dalam hidupnya. Pada diri pemuda itu telah ditemukan seluruh keutuhan cintanya. Maka jalan terbaik setelah ini adalah mengekalkan diri kepada ’Sang Pemilik Cinta’. Lalu diapun meninggalkan segala urusan duniawinya serta membuang jauh-jauh segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia. Memakai pakaian dari tenunan kasar dan sejak itu dia tekun beribadat, sementara hatinya merana, badannya juga kurus oleh beban cintanya yang besar kepada pemuda yang dicintainya.
Bila kerinduan kepada kekasih telah membuncah, dan dada tak sanggup lagi menahahan kehausan untuk bersua, maka saat malam tiba, saat manusia terlelap, saat bumi menjadi lengang, diapun berwudlu. Shalatlah dia dikegelapan gulita, lalu menengadahkan tangan, memohon bantuan Sang Maha Pencipta agar melalui kekuasaa-Nya yang tak terbatas dan dapat menjangkau ke semua wilayah yang tak dapat tersentuh manusia., menyampaikan segala perasaan hatinya pada kekasih hatinya. Dia berdoa karena rindu yang sudah tak tertanggungkan, dia menangis seolah-olah saat itu dia sedang berbicara dengan kekasihnya. Dan saat tertidur kekasihnya hadir dalam mimpinya, berbicara dan menjawab segala keluh-kesah hatinya.
Dan kerinduannya yang mendalam itu menyelimuti sepanjang hidupnya hingga akhirnya Allah memanggil ke haribaanNya. Gadis itu wafat dengan membawa serta cintanya yang suci. Yang selalu dijaganya dari belitan nafsu syaithoni. Jasad si gadis boleh terbujur dalam kubur, tapi cinta si pemuda masih tetap hidup subur. Namanya masih disebut dalam doa-doanya yang panjang. Bahkan makamnya tak pernah sepi diziarahi.
Cinta memang indah, bagai pelangi yang menyihir kesadaran manusia. Demikian pula, cinta juga sangat perkasa. Ia akan menjadi benteng, yang menghalau segala dorongan yang hendak merusak keindahan cinta yang bersemayam dalam jiwa. Ia akan menjadi penghubung antara dua anak manusia yang terpisah oleh jarak bahkan oleh dua dimensi yang berbeda.
Pada suatu malam, saat kaki tak lagi dapat menyanggah tubuhnya, saat kedua mata tak kuasa lagi menahan kantuknya, saat salam mengakhiri qiyamullailnya, saat itulah dia tertidur. Sang pemuda bermimpi seakan-akan melihat kekasihnya dalam keadaan yang sangat menyenangkan.
“Bagaimana keadaanmu dan apa yang kau dapatkan setelah berpisah denganku?” Tanya Pemuda itu di alam mimpinya.
Gadis kekasihnya itu menjawab dengan menyenandungkan untaian syair:
Kasih…
cinta yang terindah adalah mencintaimu,
sebuah cinta yang membawa kepada kebajikan.
Cinta yang indah hingga angin syurga berasa malu
burung syurga menjauh dan malaikat menutup pintu.
Mendengar penuturan kekasihnya itu, pemuda tersebut lalu bertanya kepadanya, “Di mana engkau berada?”
Kekasihnya menjawab dengan melantunkan syair:
Aku berada dalam kenikmatan
dalam kehidupan yang tiada mungkin berakhir
berada dalam syurga abadi yang dijaga
oleh para malaikat yang tidak mungkin binasa
yang akan menunggu kedatanganmu,
wahai kekasih…
“Di sana aku bermohon agar engkau selalu mengingatku dan sebaliknya aku pun tidak dapat melupakanmu!” Pemuda itu mencoba merespon syair kekasihnya
“Dan demi Allah, aku juga tidak akan melupakan dirimu. Sungguh, aku telah memohon untukmu kepada Tuhanku juga Tuhanmu dengan kesungguhan hati, hingga Allah berkenan memberikan pertolongan kepadaku!” jawab si gadis kekasihnya itu.
“Bilakah aku dapat melihatmu kembali?” Tanya si pemuda menegaskan
“Tak lama lagi engkau akan datang menyusulku kemari,” Jawab kekasihnya.
Tujuh hari sejak pemuda itu bermimpi bertemu dengan kekasihnya, akhirnya Allah mewafatkan dirinya. Allah mempertemukan cinta keduanya di alam baqa, walau tak sempat menghadirkan romantismenya di dunia. Allah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada mereka berdua menjadi pengantin syurga.
Subhanallaah! Cinta memiliki kekuatan yang luar biasa. Pantaslah kalau cinta membutuhkan aturan. Tidak lain dan tidak bukan, agar cinta itu tidak berubah menjadi cinta yang membabi buta yang dapat menjerumuskan manusia pada kehidupan hewani dan penuh kenistaan. Bila cinta dijaga kesuciannya, manusia akan selamat. Para pasangan yang saling mencintai tidak hanya akan dapat bertemu dengan kekasih yang dapat memupus kerinduan, tapi juga mendapatkan ketenangan, kasih sayang, cinta, dan keridhaan dari dzat yang menciptakan cinta yaitu Allah SWT. Di negeri yang fana ini atau di negeri yang abadi nanti.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum : 21).
dari Raja’ bin Umar An-Nakha’i dll.
7 HIKMAH YG TERDAPAT DIDALAM FILM KUNG FU PANDA

Po , si Panda jantan, yang sehari-hari bekerja di toko mie ayahnya, memiliki impian untuk menjadi seorang pendekar
Kung Fu. Tak disangka, dalam pemilihan Pendekar Naga, Po dinobatkan sebagai Pendekar Naga yangdinanti-nantikan kehadirannya untuk melindungi desa dari balas dendam Tai Lung.
Saat menonton film animasi ini, kita seperti diingatkan tentang beberapa hal:
1. The secret to be special is you have to believe you're special.
Po hampir putus asa karena tidak mampu memecahkan rahasia Kitab Naga, yang hanya berupa lembaran kosong. Wejangan dari ayahnya-lah yang akhirnya membuatnya kembali bersemangat dan memandang positif dirinya sendiri. Kalau kita berpikir diri kita adalah spesial, unik, berharga kita pun akan punya daya dorong untuk melakukan hal-hal yang spesial.
Kita akan bisa, kalau kita berpikir kita bisa.
Seperti kata Master Oogway, You just need to believe
Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.
2. Teruslah kejar impianmu.
Po , panda gemuk yang untuk bergerak saja susah akhirnya bisa menguasai ilmu Kung Fu. Berapa banyak dari kita yang akhirnya menyerah, gagal mencapai impian karena terhalang oleh pikiran negatif diri kita sendiri? Seperti kata Master Oogway, kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri, saat ini adalah anugerah, makanya disebut Present hadiah. Jangan biarkan diri kita dihalangi oleh kegagalan masa lalu dan ketakutan masa depan. Ayo berjuanglah di masa sekarang yang telah dianugerahkan Tuhan padamu.
3. Kamu tidak akan bisa mengembangkan orang lain, sebelum kamu percaya dengan kemampuan orang itu, dan kemampuan dirimu sendiri.
Master ShiFu ogah-ogahan melatih Po. Ia memandang Po tidak berbakat. Kalaupun Po bisa, mana mungkin ia melatih Po dalam waktu sekejap. Kondisi ini berbalik seratus delapan puluh derajat, setelah ShiFu diyakinkan Master Oogway -gurunya- bahwa Po sungguh-sungguh adalah Pendekar Naga dan Shi Fu satu-satunya orang yang mampu melatihnya.
Sebagai guru atau orang tua, hal yang paling harus dihindari adalah memberi label bahwa anak ini tidak punya peluang untuk berubah. Sangatlah mudah bagi kita untuk menganggap orang lain tidak punya masa depan. Kesulitan juga acap kali membuat kita kehilangan percaya diri, bahwa kita masih mampu untuk membimbing mereka.
4.Tiap individu belajar dengan cara dan motivasinya sendiri.
Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.
Shi Fu akhirnya menemukan bahwa Po baru termotivasi dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya, bila terkait dengan makanan. Po tidak bisa menjalani latihan seperti 5 murid jagoannya yang lain.
Demikian juga dengan setiap anak. Kita ingat ada 3 gaya belajar yang kombinasi ketiganya membuat setiap orang punya gaya belajar yang unik. Hal yang menjadi motivasi tiap orang juga berbeda-beda. Ketika kita memaksakan keseragaman proses belajar, dipastikan akan ada anak-anak yang dirugikan.
5. Kebanggaan berlebihan atas anak/murid/diri sendiri bisa membutakan mata kita tentang kondisi sebenarnya, bahkan bisa membawa mereka ke arah yang salah.
Master ShiFu sangat menyayangi Tai Lung, seekor macan tutul, murid pertamanya, yang ia asuh sejak bayi. Ia membentuk Tai Lung sedemikian rupa agar sesuai dengan harapannya. Memberikan impian bahwa Tai Lung
akan menjadi Pendekar Naga yang mewarisi ilmu tertinggi. Sayangnya Shi Fu tidak melihat sisi jahat dari Tai Lung dan harus membayar mahal, bahkan nyaris kehilangan nyawanya.
Seringkali kita memiliki image yang keliru tentang diri sendiri/anak/murid kita. Parahnya, ada pula yang dengan sengaja
mempertebal tembok kebohongan ini dengan hanya mau mendengar informasi dan konfirmasi dari orang-orang tertentu. Baru-baru ini saya bertemu seorang ibu yang selama 14 tahun masih sibuk membohongi diri bahwa anaknya tidak autis. Ia lebih senang berkonsultasi dengan orang yang tidak ahli di bidang autistik. Mendeskreditkan pandangan
ahli-ahli di bidang autistik. Dengan sengaja memilih terapis yang tidak kompeten, agar bisa disetir sesuai keinginannya. Akibatnya proses terapi 11 tahun tidak membuahkan hasil yang signifikan. Ketika kita punya image yang keliru, kita akan melangkah ke arah yang keliru.
6. Hidup memang penuh kepahitan, tapi jangan biarkan kepahitan tinggal dalam hatimu.
Setelah dikhianati oleh Tai Lung, Shi Fu tidak pernah lagi menunjukkan kebanggaan dan kasih sayang pada murid-muridnya. Sisi terburuk dari kepahitan adalah kita tidak bisa merasakan kasih sayang dan tidak bisa berbagi kasih sayang.
7. Keluarga sangatlah penting.
Di saat merasa terpuruk, Po disambut hangat oleh sang ayah. Berkat ayahnya pula Po dapat memecahkan rahasia Kitab Naga dan menjadi Pendekar nomor satu. Sudahkah kita memberi dukungan pada anggota keluarga kita?
“Success is going from failure to failure without loss of enthusiasm.”

(Keberhasilan berjalan dari kegagalan ke kegagalan tanpa kehilangan antusiasme)
- Winston Churchill -
Teman, Memang hal yang pertama yang harus dimiliki seseorang untuk menggapai kesuksesannya adalah visi dan tujuan yang jelas. namun sebaik apapun visi, tujuan ataupun rencana yang sudah terjadwal sangat rapi jika tidak diiringi dengan tindakan semuanya terasa mustahil. tindakan akan mengubah sesuatu yang hanya sekedar coretan diatas kertas menjadi kenyataan. tapi, tindakan haruslah disertai dengan antusias, sebab, antusias adalah bahan bakar dari tindakan itu sendiri. Tingkat motivasi yang kita miliki berbanding lurus dengan jumlah antusiasme yang kita miliki.
Sukses besar selalu disertai dengan antusiasme besar. Sebaliknya kegagalan selalu didampingi oleh kecilnya antusiasme atau mungkin tidak sama sekali. Antusias dalam melakukan setiap usaha yang direncanakan dengan baik, pasti akan memberikan hasil yang sesuai dengan seberapa besar rasa antusias atau semangat itu adanya. Selalu mempunyai semangat atau antusiasme di dalam setiap hal yang kita lakukan, itu akan semakin mendekatkan diri kita kepada sukses yang kita impikan.
Bekerja dengan penuh antusias dan gairah adalah keinginan setiap orang. namun, tidak semua orang bisa mendatangkan sikap antusias dan gairah yang tinggi dalam kehidupannya sehari-hari.
berikut adalah beberapa tips untuk menghadirkan sikap antusias dalam kehidupan sehari-hari anda:
1. Lupakan kegagalan-kegagalan hari kemarin, focus dan berkonsentrasilah untuk menciptakan prestasi pada hari ini.
2. Buatlah daftar-daftar yang ingin anda capai hari ini dan capailah dengan antusias.
3. Tetaplah focus pada impian besar anda. Bayangkan setiap pekerjaan yang anda lakukan setiap harinya dengan antusias akan mengantarkan anda semakin dekat dengan impian besar anda.
4. Ingatlah semakin sulit masalahnya, maka semakin banyak amtusiasme yang anda perlukan.
5. Bacalah buku pengembangan diri dan buku-buku positif, paling tidak 30 menit sehari. Jika menonton tontonlah film-film luar biasa yang menginspirasi yang akan merubah semangat anda
6. Berikan penghargaan pada apa yang telah kita lakukan. Ketika anda mencapai langkah-langkah tertentu menuju sasaran anda, temukan suatu cara untuk memberukan penghargaan kepada diri anda.
7. Tetaplah percaya bahwa anda bisa melakukan apa saja yang ada dalam pikiran anda. Bayangkan dengan ANTUSIAS!
8. (bagi Muslim) sempatkan berzikir setiap selesai shalat subuh. Karena ketika hati tenang maka api semangat pun kan tetap menyala.
SELAMAT BERJUANG!!!
Bidadari Surga ...

Namanya "Aini". begitu ummi biasa memanggilnya. Salah satu "adik " terbaik yang pernah ummi miliki, yang pernah ummi temui dan alhamdulillah Allah pertemukan ummi dengannya.
Seharusnya 28 Januari lalu genap ia menginjak usia 37 tahun. Beberapa tahun bersamanya, banyak contoh yang bisa ummi ambil darinya. Kedewasaan sikap, keshabaran, keistiqomahan, dan pengabdian yang luar biasa meretas jalan da'wah ini. Seorang muharrik da'wah yang tangguh dan tak pernah menyerah. Sosok yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah putus asa dan memiliki husnuzh zhon yang teramat tinggi kepada Allah. Dan dia adalah salah satu amanah ummi terberat, ketika memang harusnya ia sudah memasuki sebuah jenjang pernikahan.
Ketika beberapa akhwat lain yang lebih muda usianya melenggang dengan mudahnya menuju jenjang tersebut, maka 'Aini Allah taqdirkan harus terus meretas keshabaran. Beberapa kali ummi berikhtiar membantunya menemukan ikhwan shalih, tetapi ketika sudah memulai setengah perjalanan proses..Allah pun berkehendak lain. Namun begitu, tidak pernah ada protes yang keluar dari lisannya, tidak juga ada keluh kesah, atau bahkan mempertanyakan kenapa sang ikhwan begitu "lemahnya" hingga tidak mampu menerjang berbagai penghalang? Atau ketika masalah fisik, suku, serta terlebih usia yang selalu menjadi kendala utama seorang ikhwan mengundurkan diri, 'Aini pun tidak pernah mempertanyakan atau memprotes "kenapa ikhwan sekarang seperti ini?"
Tidak ada gurat sesal, kecewa, atau sedih pada raut muka ataupun tutur katanya. Kepasrahan dan keyakinan terhadap kehendak Allah begitu indah terlukis dalam dirinya.
Hingga, akhirnya seorang ikhwan shalih yang dengan kebaikan akhlak serta ilmunya, datang dan berkenan untuk menjadikannya seorang pendamping. Tidak ada luapan euphoria kebahagiaan yang ia tampakkan selain ucapan singkat yang penuh makna "Alhamdulillah.. jazakillah ummi sudah membantu... mohon do'a agar diridhai Allah."
Alhamdulillah, Allah mudahkan proses ta'arauf serta khitbah mereka, tanpa ada kendala apapun seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Padahal ikhwan shalih yang Allah pilihkan tersebut berusia 10 tahun lebih muda dari usianya.
Berkomitmen pada sunnah Rasulullah untuk menyegerakan sebuah pernikahan, maka rencana akad pun direncanakan 1 bulan kemudian, bertepatan dengan selesainya adik sang ikhwan menyelesaikan studi di negeri Mesir.
Namun, Allah lah Maha Sebaik-baik Pembuat keputusan..
Dua minggu menjelang hari pernikahan, sebuah kabar duka pun datang. Usai 'Aini mengisi sebuah ta'lim, motor yang dikendarainya terserempet sebuah mobil, dan menabrak kontainer di depannya. 'Aini shalihah pun harus meregang nyawa di ruang ICU. Dua hari setelah peristiwa itu, rumah sakit yang menanganinya pun menyatakan menyerah. Tidak sanggup berbuat banyak karena kondisinya yang begitu parah.
Hanya iringan dzikir disela-sela isak tangis kami yang berada disana. Semua keluarga 'Aini juga sang ikhwan pun sudah berkumpul. Mencoba menata hati bersama untuk pasrah dan bersiap menerima apapun ketentuanNya. Kami hanya terus berdo'a agar Allah berikan yang terbaik dan terindah untuknya. Hingga sesaat, Allah mengijinkan 'Aini tersadar dan menggerakkan jemarinya. Rabb.. sebait harapan pun kembali kami rajut agar Allah berkenan memberikan kesembuhan, walau harapan itu terus menipis seiring kondisinya yang semakin melemah. Hingga kemudian sang ikhwan pun mengajukan sebuah permintaan kepada keluarga 'Aini.
"Ijinkan saya untuk membantunya menggenapkan setengah Dien ini. Jika Allah berkehendak memanggilnya, maka ia datang menghadap Allah dalam keadaan sudah melaksanakan sunnah Rasulullah..."
Permintaan yang membuat kami semua tertegun. Yakinkah dia dengan keputusannya?
Dalam kedaaan demikian, akhirnya dua keluarga besar itupun sepakat memenuhi permintaan sang ikhwan.
Sang bunda pun membisikkan rencana tersebut di telinga 'Aini. Dan baru kali itulah ummi melihat aliran airmata mengalir dari sepasang mata jernihnya.
Tepat pukul 16.00, dihadiri seorang penghulu, orangtua dari dua pihak, serta beberapa sahabat dan dokter serta perawat... pernikahan yang penuh tangis duka itupun dilaksanakan. Tidak seperti pernikahan lazimnya yang diiringi tangis kebahagiaan, maka pernikahan tersebut penuh dengan rasa yang sangat sulit terlukiskan. Khidmat, sepi namun penuh isakan tangis kesedihan.
Tepat setelah ijab kabul terucap... sang ikhwan pun mencium kening 'Aini serta membacakan do'a di atas kain perban putih yang sudah berganti warna menjadi merah penuh darah yang menutupi hampir seluruh kepala A'ini. Lirih, kami pun masih mendengar 'Aini berucap, "Tolong ikhlaskan saya....."
Hanya lima menit. Ya.. hanya lima menit setelah ijab kabul itu. Tangisan pun memecah ruangan yang tadinya senyap menahan sesak dan airmata. Akhirnya Allah menjemputnya dalam keadaan tenang dan senyum indah.
Dia telah menjemput seorang bidadari...
Sungguh indah karunia dan janji yang telah Allah berikan padanya...
Dia memang hanya pantas untuk para mujahidNya di Jannah al firdausi....
Dan sang ikhwan pun melepas dengan penuh sukacita dengan iringan tetes airmata yang tidak kuasa ditahannya.. .
"Saya telah menikahi seorang bidadari.. nikmat mana lagi yang saya dustakan..."
Begitulah sang ikhwan shalih mengutip ayat Ar RahmanNya...
Ya Rabb.. Engkau sebaik-baik pembuat skenario kehidupan hambaMu.., maka jadikanlah kami senantiasa dapat memngambil hikmah dari setiap episode kehidupan yang Engkau berikan...
Selamat jalan adikku sayang ... engkau memang bidadari surga yang Allah tidak berkenan seorang ikhwan pun di dunia ini yang bisa mendampingi kehidupanmu kecuali para ikhwan shalih yang berkhidmat di jalan da'wah dengan ikhlas, tawadhu dan siap berjihad di jalanNya dan kelak menutup mata sebagai seorang syuhada...."
Selamat jalan 'Aini.. semoga Allah memberimu tempat terindah di surgaNya....
(bait kenangan terakhir bersamamu; ummi tidak bisa menulis seindah tulisan-tulisanmu, tapi yakinlah ummi mengiringimu dengan indahnya do'a... semoga Allah kumpulkan kita kelak didalam surgaNya... amiin)
Langganan:
Postingan (Atom)